Jamur dan ragam hama dalam budidaya walet
Jamur adalah salah satu musuh utama pemilik gedung walet. Meskipun berukuran mini, jamur membuat walet enggan bersarang. Penurunan produksi bisa 70%—80%. Bahkan pada beberapa kasus bisa membuat migrasi total walet pada suatu gedung. Harap maklum rumah walet memiliki kelembapan tinggi, sehingga cocok bagi jamur berkembang biak. Terutama pada papan sirip tempat walet bersarang.
Ciri papan sirip terserang jamur biasanya muncul bercak berwarna abu-abu. Jika disentuh terasa kasar seperti butiran debu. Terkadang gejalanya tidak terlihat. Musababnya kondisi di gedung walet gelap, menyebabkan sulit mendeteksi jamur pada papan sirip. Kondisi terparah papan bisa menjadi hitam tertutup jamur. Saat walet membuat sarang, jamur menempel di mulut walet. Karuan saja membuat walet tidak nyaman dan enggan bersarang.
Jamur
Jamur berkembang cepat pada kelembapan tinggi. Karena itu lantai paling bawah potensial terlebih dahulu terserang jamur. Beberapa penyebab jamur tumbuh antara lain karena salah pemilihan bahan dan pemasangan papan sirip. Menggunakan potongan kayu tanpa membuang lapisan kulit luar potongan kayu dapat merangsang jamur. Sumber lain serangan jamur akibat pemasangan papan sirip ketika masih basah. Apalagi pembuatan gedung walet saat musim hujan.
Jamur dapat tumbuh pada berbagai jenis kayu hingga tembok tebal. Terlebihpapan sirip terbuat dari kayu lunak. Beberapa solusi melawan jamur dengan membersihkan menggunakan alkohol atau spiritus, membakar, melapisi papan sirip dengan triplek, hingga mengganti papan siripbaru. Menggunakan alkohol dan membakar jamur harus hati—hati agar walet tidak kabur. Adapun jika menutup dengan triplek, jamur masih berpotensi tumbuh kembali.
Cara terbaik dengan mengaplikasikan anti jamur pada papan sirip. Kemudian segera memperbaiki ventilasi untuk menjaga kelembapan. Perlu diperhatikan agar perbaikan ventilasi tetap menjaga intensitas cahaya yang sesuai. Intensitas cahaya ideal 2 foot candle atau 22.000 lux atau setara 2 cahaya lilin. Jika diperlukan bisa memasang kipas exhaust untuk memperbaiki ventilasi. Ventilasi dan Intensitas cahaya yang pas, akan menjaga kelembapan tidak lebih dari 90% agar jamur tidak kembali.
Hama
Perongrong lain di gedung walet adalah hama. Hewan berupa semut, cicak—tokek, kecoa, kutu, tikus, dan kelelawar menggangu sarang walet. Semut kerap bertelur pada sarang walet, bahkan bisa membunuh anakan. Mengatasinya menggunakan kapur antisemut. Membuat garis menggunakan kapur pada tembok yang mengarah ke sarang walet. Dengan begitu semut enggan mengganggu sarang.
Cicak dan tokek gemar memangsa telur dan anakan walet. Mengatasinya dengan menangkap dan mengusir hewan melata itu. Sebagai pencegahan dengan menutup lubang yang tidak dipergunakan. Saluran air di sekitar pagar juga bisa mencegah cicak dan tokek masuk. Mengecat tembok bagian luar hingga licin adalah upaya lain mencegah tokek dan cicak.
Adapun mengatasi kecoa yang kerap memakan sarang dengan memberikan racun antikecoak. Namun penggunaannya harus hati-hati dan tepat guna agar walet tetap nyaman. Mengatasi kutu yang kerap mengisap darah walet dengan cara menggunakan kapur ajaib (miraculousinsecside chalk). Kapur ajaib ditebar di sekitar sarang agar telur dan indukan kutu teratasi.
Hama lainnya tikus dan kelelawar. Tikus kerap memangsa telur, piyik hingga indukan walet. Adapun kelelawar menyebabkan walet enggan bersarang, karena kotoran kelelawar mengotori plafon. Mengusir tikus dengan cara menutup semua lubang yang memungkinkan tikus masuk kegedung. Memastikan lapisan semen di sekitar gedung rapi agar tidak dipanjat tikus. Letakkan racun tikus secara berkala misal 1 bulan sekali. Namun, tetap memperhatikan tata letaknya agar tidak membahayakan walet.
Adapun cara mengendalikan kelelawar dengan mengusir manual kelelawar, kemudian membersihkan tempatnya bertengger. Pembersihan dengan cara mengoleskan kapur atau bubuk arang dicampur alkohol pada bekas tempat kelelawar bertengger.
Setelah jamur dan hama minggat,saatnya mengundang kembali walet untuk menginap. Jangan lupa memakai produk AUDAX yang sudah terbukti 30 tahun lamanya. Perongrong pergi, walet pun kembali. Selamat berbisnis walet!
Commentaires