top of page
Search

RAGAM INOVASI DI GEDUNG WALET

Perkembangan ragam inovasi mengundang walet


Dahulu kala, jika bangunan dihinggapi walet bak menerima durian runtuh. Anekdot yang berkembang bisa “pensiun dari pekerjaan” jika walet sudah mau menginap. Harap maklum, sejak dulu sarang walet memang terkenal sebagai komoditas penghasil pasif income tinggi. Sarang burung walet semula murni hasil dari alam. Untuk mendapatkan liur emas mesti berburu ke gua di pedalaman atau lereng bergua di pinggir pantai.


Memasuki tahun 1980-an upaya membangun rumah walet mulai gencar meskipun masih belum terbuka. Ilmu yang digunakan masih serba empiris, bahkan sebagian masih percaya dengan mistis dan takhayul. Teknologi pun masih seadanya. Antara lain, menggunakan speaker tape dan dupa untuk mengundang walet. Untuk mengecek atau survei lokasi pun masih menggunakan tape mobil. Sehingga hasilnya masih jauh dari akurat.


Serba canggih


Kini perniagaan walet sudah sangat terbuka. Gedung walet pun makin canggih. Baik dari segi keamaanan, sumber daya, maupun teknologi mengundang walet. Bagi gedung yang sudah bisa menghasilkan puluhan hingga ratusan kilogram sarang beberapa sudah menerapkan perangkat keamanan super ketat. Antara lain pintu besi, dan dilengkapi cctv. Pemilik gedung yang berada di Pulau Jawa bisa memeriksa keadaan gedung yang berlokasi di Kalimantan setiap waktu.


Membangun gedung walet di manapun kini bukan mustahil. Lokasi ekstrem seperti rawa atau tengah hutan pun bisa saja. Istilahnya membangun gedung walet di titik buta. Bukan merupakan sentra walet, juga bukan jalur terbang walet. Namun, prospek menjadi sentra walet di masa depan karena didukung keadaan alam dan ketersediaan serangga pakan walet.


Lantas bagaimana dengan sumber daya listrik? Gedung walet membutuhkan listrik sebagai sarana penunjang di dalamnya. Salah satu yang paling penting untuk sistem audio adalah tweeter. Tidak berfungsinya tweeter di suatu gedung bisa menyebabkan walet berpindah tempat. Apalagi posisi gedung berada di daerah sentra walet. Walet akan berpindah tempat ke gedung lain yang dirasa lebih nyaman.


Membuat jalur baru listrik hingga ke gedung walet yang lazimnya jauh dari pemukiman tentu menguras kocek. Beberapa pemilik gedung walet memanfaatkan sumber daya alternatif tenaga matahari atau menggunakan solar cel. Apalagi sentra walet berada di khatulistiwa. Sehingga potensi energi matahari bisa dimanfaatkan optimal. Penggunaan solar cel lazim di daerah yang belum banyak gedung walet atau daerah pioner.


Di daerah yang sudah teraliri listrik pun bisa menggunakan tenaga surya. Fungsinya sebagai cadangan energi ketika listrik utama mati. Namun, perlu diperhitungkan kebutuhan daya yang diperlukan. Gedung di sentra walet rata-rata menggunakan daya lebih tinggi dibandingkan daerah pioner.



Panel Surya dan Tweeter Audax
Panel Surya teknologi ramah lingkungan


Inovatif


Seiring waktu, inovasi teknologi di gedung walet terus berkembang. Baik dari segi keamanan gedung, sumber daya, hingga sarana pengundang walet terus berkembang. Salah satunya adalah tweeter pengundang walet.


Pengalaman adalah guru termahal. Audax telah memproduksi tweeter walet sejak tahun 1980-an. 30 tahun lebih Audax berdiri, tahun demi tahun Audax terus memperhatikan kebutuhan Keluarga Audax, dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.


Sejak berdirinya Audax, sebagai berikut hasil karya Anak Bangsa yang terus berkembang untuk dunia perwaletan Indonesia.

1986 - AX61 pertama kali diproduksi sebagai tweeter serbaguna, dan sampai sekarang tetap legendaris.

1987 - AX50 pertama kali diproduksi untuk membantu menyebarkan suara secara merata.

1990 - AX65 pertama kali diproduksi untuk memenuhi permintaan Keluarga Audax untuk memiliki tweeter seperi AX-61, namun dengan corong yang lebih panjang supaya jangkauan suara makin jauh.

1992 - AX93 diluncurkan sebagai tweeter yang memiliki driver ganda dan memanfaatkan fenomena gelombang konstruktif, dimana jangkauannya menjadi yang terjauh, yairu hingga 100dB.

2017 - AX-61S hadir di Indonesia untuk memenuhi permintaan Peternak Walet Indonesia yang membutuhkan kekuatan tweeter legendaris, namun berwarna putih untuk memandu walet bersarang ke nesting plank. Selain itu, AX-61C dan AX-65S hadir, dan dilengkapi driver special dan nesting plank, serta busa spesial sehingga memastikan walet lebih mudah bersarang.

2019 - Akhirnya Neodymium Tweeter 100% Anti Air dan Amplifier Walet AXM-11 ver3.0 Anti-Petir pertama di Indonesia hadir dari Audax untuk Peternak Walet Indonesia.


Tidak hanya ini, masih banyak lagi ragam produk Audax yang selalu setia membantu dan memperhatikan kebutuhan para Peternak Walet agar burung walet betah bersarang di RBW Anda.






1,365 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page