top of page
Search

TEPAT PANEN WALET



Liur Emas Burung Walet bisa mencapai puluhan juta rupiah per kg, dan sangat bergizi untuk di konsumsi
Liur Emas Burung Walet Hasil Keringat Peternak Walet


Musim dan kelestarian adalah faktor penting panen sarang walet .


Kebahagiaan tertinggi pembudidaya walet ketika segala upayanya terlaksana dan ditutup dengan panen yang maksimal. Namun pada kenyataannya, memanen sarang si liur emas tak semudah membalikkan telapak tangan. Setidaknya ada tiga faktor yang menentukan keberhasilan proses pemanenan antara lain musim, keadaan burung walet, dan kualitas sarang burung walet.


Secara umum proses memanen sarang burung walet dengan mengumpulkan dari rumah walet. Proses itu dapat dilakukan jika memang kondisi sarang sudah memungkinkan untuk dipanen. Caranya pun tak sembarangan. Jika salah, burung walet bisa terganggu dan pergi. Oleh karena itu pengetahuan mengenai cara panen, waktu panen dan pemeliharaan sarang menjadi wajib.


Panen empat kali setahun

Waktu panen yang tepat bisa empat kali setahun jika rumah walet padat penghuni dan sudah lama. Kelebihannya waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus, dan total produksi sarang tinggi. Namun kekurangannya jumlah walet cepat berkurang karena tak ada peremajaan. Hal itu membuat jumlah burung walet semakin lama semakin berkurang. Ujung-ujungnya produktivitas sarang ikut menurun.


Panen pertama dengan mengambil sarang yang sudah jadi dan akan digunakan burung walet untuk meletakkan telurnya, tapi belum ada telurnya. Harapannya burung walet akan membuat sarang baru lagi dengan segera. Proses pemanenan bisa dilakukan asalkan populasi walet berlebihan. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya sarang di setiap sirip.


Panen kedua dengan mengumpulkan sarang ketika burung walet sudah bertelur dua butir. Burung itu akan membuat sarang lagi dan bertelur. Namun, jangan lakukan ketika burung telur baru satu butir, karena dapat menyebabkan stres. Lakukan panen ketiga dan keempat seperti panen kedua.


Panen tiga kali setahun


Waktu panen bisa juga tiga kali setahun apabila gedung walet sudah berjalan, tapi masih butuh penambahan populasi. Panen pertama dilakukan dengan cara penetasan, yakni setelah telur-telur menetas dan anakan mampu mencari makan sendiri. Namun, mutu sarang burung kurang bagus karena muncul warna kehitaman akibat bercampur bulu dan tak menutup kemungkinan kotoran walet. Dengan cara ini, diharapkan populasi walet meningkat lantaran hadirnya anakan-anakan yang menetas.


Panen kedua dengan cara rampasan, yaitu memanen sarang burung walet yang masih kosong dan belum terisi telur. Warna sarang lebih bersih karena belum tercampur kotoran anakan. Sayangnya, bobotnya ringan dan volumenya kecil.


Panen ketiga dengan cara buang telur, yaitu memindahkan atau menjual telur burung walet di dalam sarang. Seperti penjelasan sebelumnya, sarang burung walet dapat dipanen jika di dalamnya ada dua butir telur. Hindari memanen jika baru satu telur karena burung walet bisa stres. Dengan cara panen seperti itu, kualitas sarang burung lebih berbobot, volumenya lebih besar; tapi, bentuk sarang kurang bagus.


Panen dua kali setahun


Waktu panen dapat pula dua kali setahun untuk gedung walet yang masih baru dan memerlukan pengembangan populasi. Panen pertama dan kedua dilakukan setelah terlur burung walet menetas dan anakannya sudah bisa mencari makan sendiri. Sebaiknya waktu panen memperhatikan beberapa hal. Misalnya panen pertama dengan cara penetasan, maka walet baru akan menggantikan walet yang kabur atau mati. Dengan kata lain, ada regenerasi yang akhirnya bisa meningkatkan populasi burung walet. Dampaknya hasil panen pun bisa meningkat dan diharapkan pada panen berikutnya hasil panen sarang burung walet pun bertambah.


Agar panen berkelanjutan, sisakan beberapa sarang agar burung walet tetap dapat melangsungkan kehidupannya. Hal itu juga dapat membuat burung walet tidak bingung menemukan sarangnya yang sudah dipanen. Dapat juga disemprotkan perangsang bau yang terbuat dari air rendaman sarang burung.


Selain itu tutup juga lubang-lubang kayu atau lajur kayu dengan air liur burung walet. Pastikan juga kondisi rumah walet tetap seperti sediakala agar walet betah dan bisa membuat sarang lagi. Yang paling penting, rawat dengan baik kondisi rumah walet setelah panen untuk menjamin kesuksesan panen berikutnya. Selamat memanen.

1,209 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page